Atas kerja kerasnya, Niluh meraih Best Fashion Brand & Designer The Yak Awards in 2010. Dinominasikan sebagai Ernst & Young for Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2012 Awards. Sebagai persembahan bagi pecinta sepatu, Niluh membuka butik Niluh Djelantik seluas 250 meter persegi di Bali pada pertengahan Maret 2012.
Kisah jatuh bangun dalam kecintaannya pada sepatu, tak pernah dikubur oleh Niluh. Ia tak pernah menyesali keputusan menolak produksi massal dan menghapus merek Nilou. Keputusan yang diambilnya berat, karena memiliki dua kemungkinan konsekuensi, yakni bangkrut karena melawan perusahaan yang lebih besar atau justru berhasil.
“Keberhasilan, bagi saya ukurannya tidak harus berwujud uang. Bukan juga ketenaran. Ketika saya tetap bisa mempertahankan rasa cinta saya dalam tiap produk yang saya hasilkan; ketika saya bisa memberdayakan para pengrajin, membuat mereka merasa senang atas apa yang mereka kerjakan dan menumbuhkan rasa cinta juga di hati mereka atas karya yang mereka hasilkan; itulah keberhasilan yang luar biasa nikmatnya bagi saya. Bonusnya adalah, ketika mendengar orang-orang mempromosikan kenyamanan sepatu Niluh Djelantik,” ujarnya menginspirasi.
Dirangkum dari berbagai sumber
[Hanni Darwanti]
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 146 dan 147, Subtema 4: Aku Cinta Membaca, Dr. Eka Julianta, Dokter Hebat, Tak Kenal Putus Asa
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 142, Subtema 4: Aku Cinta Membaca, Mari Sahabat Tak Terpisahkan
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 4 Globalisasi, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 4 Globalisasi, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Halo Belajar)