Raja Temasik setuju. Maka pertandingan adu kekuatan diadakan di depan para petinggi kerajaan dan di hadapan semua rakyat. Sebuah batu besar diletakkan di hadapan masing-masing raja. Sang Pahlawan Gagah Perkasa dengan segenap kekuatannya mengangkat batu besar di hadapan rajanya. Ia bisa menangkatnya setinggi lutut, kemudian membawanya ke hadapan Maharaja Keling. Riuh rendah tepuk para pendukungnya. Lalu, tiba giliran Badang. Tubuhnya kecil tidak meyakinkan. Tetapi, ternyata Badang dapat mengangkat batu di hadapan Raja Temasik dengan mudahnya, kemudian melemparkan batu tersebut ke Teluk Belanga. Semua yang hadir terpesona dan kagum. Tepuk tangan membahana memuji keperkasaan Badang.
Demikianlah kemasyhuran Badang sebagai seorang yang gagah perkasa di zaman dahulu. Seorang budak bertubuh kecil, namun tidak serakah dalam mengajukan permintaan. Kehebatannya juga tidak disalahgunakan, selalu di dimanfaatkan untuk membantu majikannya. Itulah sebabnya kemashyurannya menjadi buah mulut yang dituturkan orang dari zaman ke zaman.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 149 150 151, Aku Cinta Membaca: Potensi Ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 144 dan 145, Aku Cinta Membaca: Asal Mula Kapur, Sirih, dan Pinang
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Halo Belajar)