Model dalam ilmu pengetahuan dapat mewakili gagasan dan hasil penelitian para ilmuwan untuk menjelaskan fenomena tertentu. Model dapat berupa benda maupun proses tertentu. Pada masa lalu, model dibuat dalam bentuk tiga dimensi. Pada masa sekarang, selain berupa benda tiga dimensi, para ilmuwan telah menggunakan teknologi informatika. Teknologi ini dibuat dalam bentuk gambar, baik gambar diam maupun gambar bergerak. Hal ini bertujuan agar para ilmuwan dapat menjelaskan fenomena alam sehingga lebih mudah dipahami.
Para astronom masa lalu juga menggunakan model berupa benda tiga dimensi. Mereka membuat model benda tiga dimensi untuk menggambarkan sistem tata surya, dengan menggunakan bahan yang ada di sekitarnya. Pada masa sekarang, model tata surya kita dapat dibuat dengan cara sederhana dan menggunakan benda/bahan yang mudah didapat. Berikut adalah beberapa contoh model sistem tata surya yang sederhana.
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 20
Ayo Mencoba
Cobalah untuk merancang model sederhana dari sistem tata surya kita. Bekerjalah bersama temanmu dalam kelompok yang terdiri atas 3–4 orang. Pilihlah model dua dimensi terlebih dulu dengan membuat gambar pada kertas ukuran A4.
Tentukan planet-planet dari yang terkecil hingga terbesar, lalu gambarlah Matahari dengan ukuran yang sesuai dengan contoh. Warnai dan namailah setiap anggota sistem tata surya sehingga mudah dilihat dan dipahami.
Tunjukkanlah hasil kerjamu dengan menempelkannya di dinding kelas. Jelaskanlah bagaimana kelompokmu membuatnya dan jelaskanlah urutan dalam sistem tata surya dengan percaya diri.
Jawaban:
Ayo Membaca
Bacalah cerita fiksi berikut ini dengan saksama. Perhatikanlah bagaimana jalan ceritanya dan bayangkanlah tokoh utama dan tokoh tambahan pada cerita ini.
Tetaplah Berada di Jalurmu!
Oleh Diana Karitas
Deo pulang sekolah sambil meringis kesakitan. Ia menuntun sepedanya dengan sedikit terpincang-pincang. Celana dan baju seragamnya terlihat kotor. Keringat mengucur di dahinya. Hari itu udara memang cukup terik.
Ibu segera menyambut Deo dengan membukakan pintu pagar. Ibu pun membantu Deo memasukkan sepedanya di halaman rumah. Ibu mengambil tas Deo yang ikut kotor dan menuntunnya masuk ke dalam rumah.
Setelah Ibu memberinya minum, Ibu memeriksa luka-luka gores di lutut dan siku Deo. Deo meringis kesakitan ketika luka-luka itu dibersihkan dan diberikan obat.
Setelah Deo mulai terlihat tenang, Ibu meminta Deo bercerita.
“Aku yang salah, Bu. Aku tidak berhati-hati. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Seandainya aku tetap berada di jalurku,” kata Deo dengan penuh penyesalan.