Hakikat ujian adalah mengukur daya juang kita.
Seberapa besar mau bersusah payah mempersiapkan diri?
Seberapa kita rela kita mengorbankan hal-hal menyenangkan demi memprioritaskan persiapannya?
Seberapa besar kita melibatkan Tuhan dalam usaha kita?
Para guru dapat menyiapkan materinya,
Ayah dan Ibu dapat menemanimu berlatih,
Tuhan menganugerahimu dengan bakat dan kecerdasan.
Namun, hanya Risma sendiri yang dapat membangun niat untuk berjuang. Hanya Risma yang mengetahui apakah usaha yang diberikan sudah maksimal.
Hasil tidak pernah menjadi urusan dan porsi kita, Nak.
Sesungguhnya Tuhanlah yang memegang “kunci jawaban” dari semua ujian yang ada di semesta ini.
Tuhan hanya ingin tahu, apakah kamu membuat pilihan yang tepat untuk menghadapinya. Cara apa saja yang ditempuh untuk menghadapinya. Seberapa gigih usahamu, seberapa kamu memohon pertolongan-Nya untuk menghadapi ujian ini.
Selamat menempuh ujian sekolah, Nak.
Ini hanya salah satu ujian dari sekian banyak ujian yang kamu hadapi kelak dalam kehidupanmu.
Terima kasih atas kerja keras dan ketekunanmu untuk mempersiapkannya.
Ayah dan Ibu bangga karena kamu tidak pernah mengeluh untuk mempersiapkan dan menghadapinya.
Tuhan akan selalu bersamamu, demikian juga dengan Ayah dan Ibu.
Salam sayang,
Ayah dan Ibu
Risma mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Ia tidak lagi merasa gundah dan gelisah. Ia kini merasa terharu dan bangga terhadap Ayah dan Ibunya. Ia kini mengerti bahwa bukan kehadiran fisik Ayah dan Ibu yang ia butuhkan, tetapi cinta dan doa dari kedua orang tuanya yang ia inginkan. Dan ia mendapatkannya.
Risma segera melipat surat dari orang tuanya itu dan memasukkannya ke dalam tasnya. Setelah menghela nafas panjang, ia segera bergegas menyelesaikan sarapannya dan bersiap berangkat ke sekolah untuk menghadapi ujian sekolah hari ini. Senyum menghiasi wajahnya.
“Terima kasih, Ayah dan Ibu, untuk semua cinta dan doamu,” ujarnya di dalam hati. Dan ia pun melangkah mantap menghadapi ujiannya.
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 224 225
Ayo Menulis
Gunakan diagram berikut ini untuk menjelaskan cerita fiksi di atas
Jawaban:
Judul cerita: Sepucuk Surat Menjelang Ujian
Watak Tokoh Utama: Risma mempunyai watak iba hati. Risma merasa sedih karena tidak disemangati oleh Ayah dan Ibu ketika akan ujian. Risma juga mempunyai watak penyayang. Risma sangat menyayangi Ayah dan Ibunya.
Watak Tokoh Tambahan: Ayah dan Ibu mempunyai watak penyayang. Mereka sangat menyayangi dna menyemangati Risma ketika akan ujian, walaupun dengan berkirim surat. Watak tokoh Kak Dini adalah dapat dipercaya menyampaikan surat pesan dari ayah dan Ibu Kkepada Risma.