“Maafkan Dindin, Yah. Dindin berjanji akan belajar merawat sepeda Ayah baik-baik sebagai ucapan terima kasih Dindin karena sepeda ini telah menolong Dindin hari ini,” kata Dindin kepada ayahnya.
Sumber: Majalah Bobo, 10 April 2017
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 178 dan 179
Ayo Menulis
Sebuah cerita dapat memiliki persamaan dan perbedaan dengan pengalaman pribadimu atau dari film yang pernah kamu tonton. Setelah membaca cerita di atas, lakukanlah kegiatan berikut.
a. Gunakan diagram di bawah ini untuk melengkapi keterangan tentang cerita fiksi di atas. Tuliskan bagian yag paling kamu sukai dari cerita fiksi di atas dalam tulisan satu paragraf. Jelaskan alasan kamu menyukainya.
b. Jelaskanlah persamaan dan perbedaan cerita tersebut dengan peristiwa yang pernah kamu alami atau yang pernah kamu tonton dari sebuah film. Gunakan diagram venn berikut sebagai bantuanmu. Tuliskan pokok pikiran yang ada di dalam cerita fiksi pada bagian cerita fiksi. Tuliskan pokok pikiran dari pengalamanmu atau dari film yang ditonton pada bagian yang lain. Tuliskan kesamaan antara keduanya di bagian tengah diagram venn.
Jawaban:
c. Berdasarkan diagram venn di atas, jelaskan dan tuliskan dalam satu paragraf perbedaan dan persamaan antar cerita fiksi dan pengalaman pribadi atau fim yang pernah ditonton di tempat yang tersedia di bawah ini.
Jawaban:
Persamaan :
Persamaan dalam antara cerita fiksi dan pengalaman pribadi adalah sepeda ontel merupakan barang antik.
Perbedaan :
Pada cerita fiksi sepeda ontel sangat mahal dan tinggi namun ayah Dindin tidak menjualnya karena merupakan peninggalan dari kakek. Sedangkan pada pengalaman pribadi sepeda ontel tersebut dijual oleh ayah karena harganya yang sangat tinggi.
d. Gambarkanlah persamaan dan perbedaan tersebut dengan menggunakan tempat yang tersedia di bawah ini.
Jawaban:
e. Presentasikan persamaan dan perbedaan itu dengan menggunakan gambar yang kamu buat dengan percaya diri.
Udin : ”Made, pengalaman yang kamu ceritakan tadi benarkah sungguh terjadi? Mirip sekali dengan cerita fiksi itu, ya?”
Made : ”Iya. Saat aku membaca cerita itu, aku langsung teringat peristiwa yang kurang lebih sama dengan peristiwa yang terjadi beberapa tahun lalu. Hanya, aku tidak malu dibonceng Ayah dengan sepeda tuanya. Aku justru kagum dengan kecintaannya terhadap peninggalan kakekku.”
Udin : ”Eh, aku jadi ingat sesuatu. Coba bayangkan bagian-bagian sepeda itu dibongkar dan dipisahkan. Apakah sepeda itu dapat berfungsi dengan baik? Tidak, kan? Aku rasa sama dengan makna persatuan dan kesatuan di dalam negara kita. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan tercerai berai, negara akan lumpuh dan tidak bisa terwujud bangsa dan negara yang berdaulat.”