4. Gunakan gambar tersebut untuk menceritakannya di depan kelompok lain.
Ayo Renungkan
– Bentuk kehidupan modern seperti apakah yang kamu lihat di sekitarmu?
Jawaban:
Salah satunya adalah gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Contohnya adalah munculnya smartphone dan media sosial yang membawa perubahan terhadap kehidupan di segala bidang.
– Bagaimana kamu menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan modern saat ini?
Jawaban:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman Suku, Agama, Ras, serta Antar Golongan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ikka dapat diterapkan dengan cara menghormati, saling mencintai, dan saling menyayangi tanpa memandang darimana asala mereka.
– Apakah tantangan terbesarmu dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di sekitarmu?
Jawaban:
Menurut saya tantangan terbesar menjaga persatuan adalah isu-isu SARA yang sering terjadi di sekitar kita
—
Kerja Sama dengan Orang Tua
Bersama orang tuamu, carilah sebuah cerita fiksi untuk anak yang sesuai dengan umurmu dari surat kabar atau majalah. Mintalah ayah atau ibumu untuk membacakannya untukmu. Lalu, diskusilah bersama orang tuamu untuk menentukan tokoh utama dan tokoh tambahannya. Adakah perbedaan pendapat dalam menentukannya? Mengapa? Bagaimana mengatasinya?
Jawaban:
Judul Cerita : Keledai dan Penjual Garam
Tokoh utama : Penjual Garam
Tokoh pembantu : Keledai
Keledai dan Penjual Garam
Si penjual garam merupakan seseorang yang dikenal baik dan dermawan. Setiap hari dia membagikan hasil penjualannya kepada tetangga dan fakir miskin meskipun hidupnya juga tidak bergelimang harta. Setiap kali berhasil menjual garam, dia akan belikan pakaian dan makanan untuk di sedekahkan.
Pedagang garam tersebut memiliki seekor keledai yang digunakan untuk mengangkut garam ke kota terdekat. Ia sangat menyayangi keledai tersebut sampai makanan dan tempat tinggal keledai selalu disediakan. Keledai tersebut sudah dianggap keluarga dan menjadi teman hidup satu-satunya pedagang garam tersebut. Akan tetapi keledai tersebut tampaknya tidak puas dengan perlakuan pedagang garam.
Si keledai beranggapan bahwa mengapa tuannya tidak membelikan gerobak untuk mengangkut barang dagangannya menuju ke kota daripada harus ditaruh di atas punggungnya setiap hari. Alhasil, keledai tersebut selalu mencari cara agar ia dapat terbebas untuk tidak membawa beban berat saat pergi ke pasar. Akhirnya, dia menyusun rencana untuk berpura-pura terjatuh ke dalam sungai dan merendam garam tersebut. ia berpikir dengan cara tersebut beban yang dibawanya akan semakin ringan setiap harinya. Namun, lama-kelamaan tuannya juga mengetahui bahwa keledainya hanya berpura-pura kepadanya agar tidak dibawakan beban yang berat