HALO BELAJAR – Simak di bawah ini kunci jawaban Riri Tidak Iri Lagi, Tema 9 Kelas 6 SD/MI halaman 212 213
Riri Tidak Iri Lagi yang mulai dari halaman 210 sampai 213, merupakan materi Tema 9 Menjelajah Angkasa Luar.
Buku Tema 9 Kelas 6 yang dibahas di bawah ini merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018.
Kunci jawaban Tema 9 Kelas 6 di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 216, Jejak Pemuda Pembangun Desa
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 208 209, Juara Sejati
Ayo Membaca
Riri Tidak Iri Lagi
Oleh Elisa D.S.Riri merasa sebal sekali! Menurutnya, Ibu pilih kasih, karena semua perhatian dan kasih sayang Ibu hanya tercurah kepada Salsa, adiknya yang baru berusia enam bulan.
Riri yang duduk di bangku kelas enam di salah satu SDN favorit di Gresik, Jawa Timur itu merasa jengkel hingga ia menyendok nasinya tanpa selera. Ia menatap kesal ke arah boneka Salsa yang masih terbungkus plastik.
Padahal dua minggu sebelumnya Salsa telah mendapatkan hadiah dari Ibu. Hadiah itu berupa piano mainan berbentuk kue tar dengan berbagai pilihan lagu ceria khas balita. Lagu-lagu itu akan tedengar bila Salsa menyentuh salah satu tuts piano mainan itu.
“Ri, kok makan sambil melamun?” tegur Ibu.
Riri hanya diam dan cepat-cepat menghabiskan makanannya. Setelah itu, ia bergegas masuk ke kamar dan melempar badannya di atas tempat tidurnya.
Melihat itu Ibu mendekati Riri. “Kenapa, Ri? Akhir-akhir ini Riri sering terlihat kesal,” tanya Ibu.
“Ibu pilih kasih! Adik dibelikan mainan terus, tapi Riri tidak!” jawab Riri sambil menangis.
“Oh, itu masalahnya.” Ibu tersenyum.
“Riri kan sudah dibelikan buku cerita dan tas sekolah baru.”
“Iya, tapi Riri kan juga ingin mainan yang bagus! Ibu tidak adil!”
“Menurut Riri, adil itu seperti apa, sih?” tanya Ibu lembut.
“Adil itu ya harus sama semua, Bu. Jika Ibu membelikan Adik mainan baru, Ibu harus belikan mainan baru juga, dong!”
“Oh, begitu ya?” Ibu tersenyum lalu mencium kening Riri sebelum beranjak. Malam tiba, dan saatnya Riri untuk makan malam. Seperti biasa ia mendekati meja dan membuka tudung saji. Riri terheran-heran saat ia melihat hanya ada bubur tim dengan campuran wortel dan ikan laut. Tidak ada sayur dan lauk pauk seperti biasanya.
“Ibu, Riri lapar nih! Makanan untuk Riri mana?” Ibu keluar kamar sambil menggendong Salsa.
“Ya itu makan malamnya, Ri!”
“Ini kan bubur untuk Salsa, Bu.”
“Adik sudah makan. Tinggal kita yang belum. Makan sekarang, yuk!”