“Hebat, bang Hanafi dan kawan-kawannya juga dapat penghargaan!” Puji Sarah.
“Terima kasih. Selamat juga atas kemenangan tim Bang Rifki. Mereka pantas menjadi juara!”Balas Nurma. Mereka berdua berjabat tangan dan berpelukan. Ya, juara sejati bukan hanya yang memenangkan pertandingan. Namun, mereka yang berjiwa sportif dan mau menerima kekalahan dengan berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang, juga pantas disebut juara.
Disadur dari Nusantara Bertutur Kompas Minggu, 20 Agustus 2017
Kunci Jawaban Halaman 208 209
Ayo Menulis
Setelah membaca cerita di atas, lakukanlah kegiatan berikut.
Gambarlah tokoh utama, tempat yang melatarbelakangi cerita, masalah yang muncul, dan penyelesaiannya. Jelaskanlah setiap gambar dengan menggunakan kalimat yang sesuai.
Jawaban:
Tokoh utama: Sarah dan Nurma
Penjelasan: Tokoh utama merupakan anak perempuan usia pelajar tingkat sekolah dasar
Tempat: Lapangan futsal
Penjelasan: Tempat di mana tokoh utama sedang menonton pertandingan kejuaraan futsal antar SD se-kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Masalah: Perbedaan dukungan terhadap tim futsal antara Sarah dan Nurma
Penjelasan: Masalah yang timbul antara Sarah dan Nurma akibat Sarah dan Nurma mendukung tim futsal yang berbeda, karena mereka mendukung masing-masing sekolah mereka sendiri.
Penyelesaian Masalah: Sarah mampu menempatkan diri dengan tetap membesarkan hati Nurma
Penjelasan :
Sarah tidak merayakan kemenangan tim futsal kakaknya secara berlebihan, dengan tetap menghormati dan membesarkan hati Nurma. Nurma terhibur dengan sikap Sarah, terlebih lagi setelah mengetahui walau tim kakaknya kalah dalam pertandingan final, tapi tim kakaknya menjadi juara sebagai tim yang paling sportif. Sarah dan Nurma tetap bersahabat.
Bagaimanakah jalan cerita di atas? Jelaskanlah dalam satu paragraf.
Jawaban:
Sarah dan Nurma berteman sejak lama dan mereka hidup bertetangga. Mereka bersekolah di tempat yang berbeda. Saat pertandingan futsal, mereka mendukung kakak mereka yang saling berhadapan dalam pertandingan final futsal tingkat SD se-kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Akhirnya tim yang dibela oleh kakak Sarah memenangkan pertandingan. Sarah sangat senang, tetapi Nurma sedih karena tim kakaknya kalah. Sarah dengan baik mampu menempatkan diri dengan tetap membesarkan hati Nurma agar tidak kecewa dan bersedih, Nurma terhibur dengan dukungan Sarah, terlebih setelah mengetahui bahwa meskipun tim kakaknya kalah, tapi tim kakaknya mampu meraih juara sebagai tim yang paling sportif. Juara juga bisa diberikan bagi mereka yang mau menerima kekalahan dengan berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang.