Ayo, kita cari informasi tentang menari secara berkelompok! Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.
1. Tari Bedhaya Ketawang, dari Surakarta
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian langit karena Tari Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berarti langit. Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta. Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan jawa.
2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah
Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana. Tari Serimpi yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan. Sejak zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu, tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau bendabenda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.
3. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di Kabupaten Gowa, terdapat jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang. Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.