Marilah mencoba untuk menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari
Kalian telah membaca wacana di atas. Sekarang, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Mengapa kita membutuhkan makanan dan minuman?
Jawaban:
Makanan dan minuman membuat tubuh berenergi kembali.
2. Apa gunanya air bagi tubuh?
Jawaban:
Tubuh membutuhkan air sebagai sumber energi.
3. Mengapa banyak daerah yang kekurangan air bersih?
Jawaban:
Karena banyak sumber air yang sudah tercemar.
4. Mengapa kita harus melestarikan sumber energi?
Jawaban:
Jika sumber energi habis, maka kehidupan manusia akan terancam
5. Apa saja yang dapat dilakukan untuk menghemat air bersih?
Jawaban:
Merawat dan memelihara tanam-tanaman, melakukan penghijauan, tidak membuang sampah dan limbah ke sumber air, dan menggunakan air secukupnya saja.
Ceritakan kembali isi bacaan di atas! Gunakan bahasamu sendiri!
Jawaban:
Setelah melakukan kegiatan, tubuh membutuhkan asupan makanan dan minuman agar tubuh berenergi kembali. Makanan merupakan sumber energi yang sebagian besar berasal dari tumbuhan. Oleh karena itu kita wajib memelihara dan melestarikan tumbuh-tumbuhan. Untuk minum, kita membutuhkan air bersih. Namun banyak sumber air yang sudah tercemar oleh sampah atau limbah yang dibuang ke air.
Air bukan hanya sebagai sumber energi tubuh, namun juga merupakan sumber energi listrik yang sangat dibutuhkan manusia. Bumi adalah milik semua makhluk yang hidup di bumi yang harus menjaga kelestarian energinya. Jika sumber energi habis, maka kehidupan manusia akan terancam.
Ada beberapa yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah: merawat dan memelihara tanam-tanaman, melakukan penghijauan, tidak membuang sampah dan limbah ke sumber air, dan menggunakan air secukupnya saja.
Ayo Mengamati
Siti dan teman-teman telah menyelesaikan tugas. Kemudian Pak Guru melanjutkan pelajaran. Berikut ini adalah percakapan antara Pak Guru dan murid-murid.
“Anak-anak tahukah kalian tentang satuan waktu?”, tanya Pak Guru.
“Belum, Pak!”, jawab Siti dan temna-teman.
“Kalau begitu Pak Guru mau tanya, siapa yang sudah lebih lama hidup? Pak Guru atau kalian?”
“Pak Guru!”, jawab murid-murid serempak.
“Dari mana kalian tahu?”
“Karena Pak Guru lebih tua dari pada kami, Pak”, jawab Udin.
“Udin ingat berapa umur Pak Guru?”
“37 tahun, Pak!” jawab Udin.
“Udin benar! Jadi tahun itu juga merupakan penunjuk waktu!”
“Adakah penunjuk waku lainnya? Siapa yang dapat menjawab?”
Murid-murid terdiam, sambi berpikir. Lalu Pak guru berkata, “Kalau begitu, yuk kita pelajari tentang penunjuk waktu atau satuan waktu!”