HALO BELAJAR – Berikut disajikan kunci jawaban Pertemuan 3, Aku Cinta Membaca, untuk Kelas 6 SD/MI. Adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai pedoman dalam belajar. Orang tua dan guru juga dapat menjadikan kunci jawaban ini pedoman dalam mengoreksi jawaban siswa.
Kunci jawaban berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018, Tema 5 Wirausaha, Pertemuan 3 yang mulai dari halaman 194 dan 195.
Materi pada pertemuan 3 ini meliputi ‘Sahabat Tak Terpisahkan’.
Nah, mari kita simak bersama kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 6 Halaman 194 dan 195, Aku Cinta Membaca: ‘Sahabat Tak Terpisahkan’ berikut!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 196 dan 197, Aku Cinta Membaca: Pengrajin Garut yang Menembus Dunia
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 192 dan 193, Aku Cinta Membaca: Makhluk Terpintar
Aku Cinta Membaca
Kunci Jawaban Halaman 194 dan 195
Sahabat Tak Terpisahkan
Hanni dan Duwi telah berteman lama sekali. Sejak belum bersekolah, mereka sering menghabiskan waktu di sore hari untuk bermain bersama. Semua tahu bahwa Hanni dan Duwi tak terpisahkan. Persahabatan mereka tetap terjalin erat sampai kini mereka duduk di kelas 6, di sekolah yang sama.
Dulu, banyak teman yang meragukan bahwa persahabatan Hanni dan Duwi akan bertahan lama, karena latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Hanni adalah anak seorang pengrajin batik yang sukses. Walaupun usaha orang tua Hanni di mulai dengan membatik sendiri, kemudian memiliki beberapa pegawai, sekarang usaha orang tua Hanni sudah berkembang sangat pesat. Mereka sudah memiliki beberapa cabang toko batik di kota untuk memasarkan batik karya mereka. Pegawainya juga semakin banyak. Sementara Duwi, adalah anak seorang penjual kue yang sederhana. Ketika kecil dulu, tiap sore Duwi ikut ibunya menjajakan kue kepada para pekerja di pendopo batik milik orang tua Hanni. Di sanalah Hanni berkenalan dengan Duwi. Waktu kecil dulu, mereka sangat menikmati saat-saat itu. Mereka membiarkan orang tua mereka sibuk dengan urusan pekerjaan, sementara mereka asyik saja bermain menghabiskan sore. Namanya anak-anak, perbedaan latar belakang pun tak dirisaukan. Permainan mereka tetap saja asyik. Petak umpet, petak jongkok, rumah-rumahan, atau masak-masakan.
Tetapi, yang membuat persahabatan mereka bertahan lama adalah sikap Hanni dan Duwi yang saling menghargai satu sama lain. Hanni tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Duwi. Bukan hanya Duwi yang bermain ke pendopo batik Hanni, tetapi Hanni pun tak sungkan bermain ke rumah sederhana milik keluarga Duwi. Ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Duwi. Memang, ibu Duwi pandai memasak. Namanya juga penjaja kue, pasti ia pandai juga membuat aneka masakan. Hanni justru senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Duwi. Acara makan bersama yang selalu ramai penuh cerita, karena semua hadir dengan kisah masing-masing.