HALO BELAJAR– Berikut disajikan kunci jawaban Pertemuan 3, Aku Cinta Membaca, untuk Kelas 4 SD/MI. Adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai pedoman dalam belajar. Orang tua dan guru juga dapat menjadikan kunci jawaban ini pedoman dalam mengoreksi jawaban siswa.
Kunci jawaban berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017, Tema 5 Pahlawanku, Pertemuan 3 yang mulai dari halaman 144.
Materi pada pertemuan 3 ini meliputi ‘Pahlawan Tak Terduga’.
Nah, mari kita simak bersama kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 4 Halaman 144, Aku Cinta Membaca: ‘Pahlawan Tak Terduga’ berikut!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 145, Aku Cinta Membaca: Pahlawan Tak Terlihat
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 142 dan 143, Aku Cinta Membaca: Idolaku, Pahlawanku
Aku Cinta Membaca
Pahlawan Tak Terduga
Boni menggaruk-garuk kepalanya. Rambutnya berantakan. Sudah sepuluh menit Boni berkeliling kelas, dari satu meja ke meja lain.Isi tasnya pun berantakan di atas meja. Pensilnya hilang! Boni hanya membawa sebatang pensil ke sekolah. Sekarang pensil itu hilang! Padahal sebentar lagi ulangan matematika akan dimulai. Duh..bagaimana ini?
Boni berkeliling mendatangi teman-temannya. Ia ingin meminjam pensil. Tetapi,…teman-temannya menolak. Mereka hanya membawa pensil yang cukup bagi mereka. Lagipula, teman-teman kesal dengan Boni. Ia jarang membawa alat tulis dari rumah, hanya mengandalkan pinjaman dari teman-temannya. Lalu, menghilangkan pensil pinjamannya entah ke mana. Boni tidak bertanggung jawab!
Hari itu muka Boni yang memelas tidak dihiraukan oleh teman-temannya. Gawat! Jika Pak Halim tahu Boni tidak siap, pasti ia tidak diz inkan mengikuti ulangan matematika. Tidak membawa alat tulis bisa dianggap tidak siap mengikuti ulangan. Boni terduduk lemas di mejanya. Ia tahu ini akibat keteledorannya sendiri. Boni bingung bagaimana nanti harus menjawab pertanyaan Pak Halim.
Tiba-tiba…, ada tangan menyentuh punggung Boni. Tangan Bima. Ia menyodorkan sebatang pensil. “Ini, kamu boleh pinjam pensilku. Aku membawa pensil lebih hari ini,” katanya.
Boni terdiam. Boni ragu untuk mengambil pensil itu, tetapi Bima sudah meletakkannya di atas meja. Boni malu! Boni sering mengejek Bima. Tubuhnya kecil, tak banyak bicara, walaupun ia pandai. Ia hanya diam tak membalas ketika Boni terus-terusan mengejeknya.
Hari ini Boni yang terdiam. Bima, yang sering diejeknya, menjadi penyelamatnya. Boni bisa mengikuti ulangan matematika karena Bima, pahlawan tak terduga.