Kisah pada tari kipas pakarena yaitu menceritakan kehidupan manusia dengan penghuni langit. Penghuni langit yaitu dewa mengajarkan kehidupan kepada manusia bagaimana cara bertahan hidup di bumi dengan mencari makanan di hutan maupun bercocok tanam.
Properti tari yang digunakan pada tarian ini adalah kipas. Kipas yang digunakan tidak memiliki kriteria khusus. Kipas dimainkan dengan tangan kanan.
Makna Tari Kipas Pakarena
Tari kipas pakarena memiliki makna yaitu sebagai berikut
– Tarian ini mencerminkan sifat teduh, hening, dan kontemplatif.
– Tarian yang menceritakan hubungan antara manusia dengan penciptanya sesuai dengan ritme kehidupan.
– Gerakan-gerakan rumit pada tarian ini menggambarkan persoalan dan kerumitan hidup.
– Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam bermakna siklus kehidupan manusia.
– Gerakan mengeper yang naik turun mencerminkan irama kehidupan.
– Alunan lagu yang mendayu-dayu bermakna bahwa perempuan Makassar memiliki sifat yang lemah lembut.
5. Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang merupakan sebuah tarian klasik yang turut menggambarkan jejak keberadaan Kesultanan Banjar di masa lalu sebagai yang terbesar di bagian selatan Borneo. Tari ini difungsikan sebagai tarian penyambutan tamu. Tarian ini biasanya dimainkan oleh penari wanita sebagai penari tunggal atau berkelompok dengan syarat jumlah penari harus tetap ganjil.
Tari Baksa Kembang merupakan tarian keraton untuk menyabut tamu agung tetapi lama kelamaan tarian ini mulai tersebar di masyarakat. Peralihan inilah yang membuatnya tetap lestari hingga ke daerah lain.
Properti yang digunakan pada tarian ini adalah kembang bohan. Properti kembang bohan ditangan terdiri dari kembang mawar, melati, kantil dan juga kenanga yang nantinya akan dihadiahkan kepada para tamu setelah pertunjukkan selesai.
Gerakan tarian baksa kembang ini menggambarkan seperti remaja putri yang cantik, seolah-olah sedang bermain di taman bunga. Para penari tersebut memetik beberapa kuntum bunga yang kemudian dirangkai menjadi kembang bogam.
6. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu tarian klasik yang berasal dari Sumatera Utara. Tari Serampang Dua Belas menggambarkan kisah percintaan dua anak manusia yang dimulai dari proses perkenalan hingga jenjang pernikahan. Tari Serampang Dua Belas kerap ditampilkan dalam perhelatan sosial seperti festival, perlombaan, pesta, dan pertunjukan budaya baik di dalam maupun luar negeri.
Properti tari yang digunakan adalah sapu tangan. Pada bagian akhir penari menyilangkan sapu tangan hingga saling terkait,. Mereka lalu menari bersama sambil memegang saputangan yang sudah terkait tadi. Hal ini menjadi simbol dan harapan bahwa mereka tak akan terpisahkan.