Taman Nasional banyak terdapat di Indonesia, seperti Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan yang melindungi orangutan. Tujuan dibuatnya Taman Nasional adalah untuk melestarikan hewan dan tumbuhan yang semakin berkurang jumlahnya.
Bertambahnya jumlah penduduk menjadi penyebab utama berkurangnya hutan tempat hidup hewan-hewan tersebut. Pembangunan gedung dan perumahan menjadi penyebab menyingkirnya hewan tersebut dari habitat aslinya. Perburuan liar mengakibatkan hewan tersebut berada di ambang kemusnahan.
Mengapa hewan-hewan tersebut perlu dilestarikan? Apa manfaatnya bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia?
Jawaban:
Hewan-hewan langka dan terancam perlu dilestarikan karena penting untuk keseimbangan ekosistem. Hewan merupakan sumber makanan bagi manusia, punahnya hewan juga akan mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Kunci Jawaban Halaman 114
Ayo Menulis
Carilah informasi tentang satu jenis hewan yang menjadi ciri khas di wilayah tempat tinggalmu. Lakukan investigasi untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang hewan tersebut dan tuliskan dalam bentuk laporan.
Tulisanmu harus mencantumkan hal-hal berikut.
1. Ciri-ciri khusus dan habitat asli
2. Manfaat hewan
3. Jumlah populasinya saat ini
4. Penyebab kelangkaan
5. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk melindungi kelestariannya
6. Langkah-langkahmu sebagai pelajar untuk melindungi kelestariannya
Jawaban:
Elang jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan hewan endemik di Pulau Jawa. Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Elang jawa memiliki panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor). Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol. Ketika terbang, elang jawa serupa dengan elang brontok.
Burung pemangsa ini berburu mangsanya seperti tupai, kalong, musang, sampai dengan tikus. Elang berperan menjaga keseimbangan ekosistem karena dengan adanya elang hewan perusak seperti tikus akan tetap terkendali. Secara tidak langsung burung elang ini membantu para petani membasmi hama tikus.
Saat ini jumlahnya hanya sekitar 137-188 pasang burung, atau perkiraan jumlah individu elang ini berkisar antara 600-1.000 ekor.
Populasi yang kecil ini menghadapi ancaman besar terhadap kelestariannya, yang disebabkan oleh kehilangan habitat dan eksploitasi jenis. Pembalakan liar dan konversi hutan menjadi lahan pertanian telah menyusutkan tutupan hutan di Jawa. Selain itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan.