HALO BELAJAR – Perhatikanlah pembahasan kunci jawaban Tema 1, Subtema 4, pembelajaran 5 untuk kelas 4 SD/MI berikut.
Tema 1 yaitu Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Subtema 4 Aku Cinta Membaca. Pembelajaran 5 dimulai dari halaman 189 sampai 190.
Buku guru dan siswa yang digunakan adalah Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.
Nah, supaya dapat memahami materi dengan baik, adik-adik dapat menjadikan pembahasan kunci jawaban ini sebagai pedoman pembelajaran. Begitupun untuk orang tua siswa dan guru. Kunci jawaban ini dapat berguna bagi orang tua dan guru untuk mengoreksi jawaban siswa.
Pantang Menyerah Bermain Egrang
Oleh Santi Hendriyeti
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini diadakan kumpul keluarga di sekolah setelah upacara menyambut kemerdekaan Indonesia. Semua siswa dan keluarga kelas 4, 5, dan 6 ikut dalam upacara penurunan bendera. Nah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tema kumpul keluarga tahun ini adalah “Mengenal Permainan Rakyat Indonesia”.
Berbagai permainan diperkenalkan di berbagai penjuru halaman sekolah. Ada permainan yang menggunakan alat, ada pula permainan yang hanya membutuhkan kerja sama beberapa pemain. Ada pojok permainan rangku alu, egrang, congklak, cublak-cublak suweng, bakiak kayu, bakiak batok kelapa, becak-becakan, petak jongkok, benteng, galasin, dan masih banyak lagi permainan lain. Wah, tidak hanya siswa yang ingin mencoba, orang tua pun terlihat bersemangat.
Aku ingin mencoba bermain Egrang. Permainan ini menggunakan dua bilah bambu yang diberi pijakan. Pemain harus menjaga keseimbangan agar bisa menjalankan bambu yang dipijaknya. Menurut penjelasan di pojok permainan egrang, permainan ini dijumpai di banyak daerah di Indonesia, walaupun dengan nama yang berbeda-beda. Tengkaktengkak di Sumatera Selatan, Jangkungan di Jawa Tengah, Batungkau di Kalimantan Selatan, Ingkau di Bengkulu, atau Egrang di Lampung.
Aku sudah lama ingin mencoba bermain egrang. Dulu, aku belum berani karena rasanya terlalu tinggi. Tetapi, aku sekarang sudah kelas 4, mudah-mudahan aku bisa. Ayah membantu memegang bilah bambu ketika aku naik di pijakan. Ibu pun bersiap di belakangku. Ia terlihat lebih cemas dari ayah. Begitulah ibu, selalu khawatir aku jatuh dan terluka. Setelah aku merasa cukup tenang berdiri di atas bambu, aku mencoba melangkahkan kaki kananku. Wah ,… bambu bergoyang-goyang tidak seimbang. Aku terhuyung,… hampir jatuh. Hup..ayah sigap menangkapku.