Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial
Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berikut:
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan termasuk Yogyakarta dan Surakarta.
2. Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.
3. Melarang perdagangan budak.
Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda
Pada tahun 1595, Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten. Sejak pelayaran de Houtman, banyak berdiri perusahaanperusahaan dagang Belanda yang masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia.
Pembentukan VOC
Pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602.
Tujuan VOC di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
2. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda
Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot. Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
2. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.
Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Meletusnya Revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
2. Penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris karena Inggris telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels antara lain:
1. meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia,
2. membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
3. membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
4. membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan sepanjang lebih kurang 1.100 km, dan
5. membangun benteng-benteng pertahanan.
Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Daendels juga melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris, antara lain: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah, mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi, dan menjual tanahtanah.
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 7 Halaman 22
Ayo Berlatih