Saat perjalanan pulang, Caadara dan teman-temannya bertemu anjing pemburu. Anjing pemburu adalah penanda adanya sekelompok orang asing yang bisa mencelakai mereka. Caadara dan temantemannya segera menyusun rencana, mereka bersembunyi sambil menyiapkan seluruh senjata yang mereka punya. Tidak lama berselang, terdengar pekikan tanda permusuhan. Ternyata benar, pekikan itu berasal dari suku Kuala yang mengajak berperang.
Caadara memerintahkan teman-temannya pergi ke bukit yang tinggi dan membentuk benteng pertahanan. Tetapi peperangan tidak terelakkan lagi. Caadara dan teman-temannya berperang dengan suku Kuala. Pekikan mengerikan di sela suara senjata-senjata yang beradu tidak henti-hentinya terdengar. Namun, Caadara tidak gentar. Dia berhasil mengalahkan pasukan suku Kuala. Berkat petunjuk Caadara, teman-temannya pun berhasil mengalahkan musuh.
”Kamu hebat Caadara. Kamu pantas menjadi panglima perang kami.” Kata teman Caadara.
”Kami akan mengusulkan kepada Panglima Wire untuk mengangkatmu menjadi panglima perang yang baru.” Sahut seorang teman Caadara lainnya.
”Jujur saja aku tidak mengincar jabatan, teman-teman. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk desa kita.” Kata Caadara rendah hati.
Caadara dan teman-temannya kembali ke Desa Kramuderu dengan selamat. Cerita tentang keberhasilan mereka mengalahkan suku Kuala segera terdengar oleh Panglima Wire. Panglima Wire sangat bangga kepada Caadara. Dia meminta Caadara menyusun siasat perang untuk berjaga-jaga jika suatu saat suku Kuala kembali menyerang mereka.
Caadara segera menyusun siasat perang. Siasat perang ini dinamakan Caadara Ura. Siasat perang Caadara Ura meliputi cara melempar senjata, menyerbu lawan, mempertahankan diri, dan seni bela diri jarak dekat. Caadara pun menggantikan ayahnya sebagai panglima perang Desa Kramuderu.
Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016
1. Tuliskan ringkasan cerita di atas pada kotak berikut.
Jawaban:
Caadara merupakan anak dari Panglima Wire, Panglima dari Desa Kramuderu. Caadara memiliki bakat dalam ilmu bela diri dan ketangkasan. Suatu hari, Panglima Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Beliau mengutus Caadara untuk berburu dan membawa pulang hasil buruannya. Caadara berangkat berburu bersama beberapa temannya. Dia pun berhasil mendapatkan hewan buruan. Saat perjalanan pulang, Caadara dan teman-temannya bertemu dengan suku Kuala. Caadara menyusun strategi dan melawan suku Kuala. Caadara berhasil mengalahkan suku Kuala. Caadara dan teman-temannya kembali ke Desa Kramuderu. Cerita keberhasilan merekapun diketahui oleh Panglima Wire. Beliau meminta Caadara untuk menyusun siasat perang. Siasat perang tersebut dinamakan Caadara Ura.