Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Makota menyusulnya.
Saat asyik menoleh, tiba-tiba… BRAAK…. Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepakngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.
Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi.
Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka.
Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.
Pada Pembelajaran 1 telah dijelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan cerita fiksi. Cerita yang diceritakan Ibu Guru di atas juga merupakan cerita fiksi. Ayo, melakukan kegiatan berikut.
Ayo Berlatih
Siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita tersebut? Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Kemudian, ceritakan secara lisan cerita tersebut di depan teman-teman dan gurumu.
Jawaban: Tokoh dalam cerita adalah: Burung Kasuari, Burung Dara Makota, Burung Pipit dan burung lannya.
Ceritakan secara lisan:
Kasuari merupakan burung yang amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain tak mau berteman dengannya dan mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.
Dara Makota mengusulkan lomba terbang, siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Burung Pipit merasa pesimis tidak akan bisa melawan burung Kasuari. Dara Makota meyakinkan teman-temanya bahwa dia mampu mengalahkan Burung Kasuari.
Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Saat asyik menoleh, tiba-tiba… BRAAK…. Kasuari menabrak batang pohon. Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu karena dia tidak mampu terbang lagi.
Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.
—
Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat, cerpen, dan novel. Adapun jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.