HALOBELAJAR.ID – Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sawahlunto berhasil menciptakan sebuah alat untuk mendeteksi gas metan berbasis internet.
Penemuan tersebut dilakukan karena seringnya terjadi kecelakaan di lobang tambang batu bara di daerah pertambangan yang ada di Sumatera Barat tersebut.
“Di Sawahlunto banyak tempat tambang, dan sering terjadi ledakan. Salah satunya, terjadi pada Desember 2022 lalu,” kata salah seorang siswa MTsN 2 Sawahlunto, Bebrina Latif Azzahra.
Ia mengungkapkan, kondisi tersebut memotivasi dirinya dan temannya, Raisya Qurrata Aini untuk mencari solusi agar kadar gas metana berlebihan yang terdapat di dalam lobang tambang bisa terdeteksi.
“Jika gas metana melampaui batas akan memberikan peringatan kepada pekerja di tambang sehingga bisa menghindari terjadinya musibah ledakan dan adanya korban jiwa,” katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya sudah ada alat pendeteksi serupa yang digunakan di tambang, tetapi masih belum terkoneksi melalui ponsel.
Sehingga penggunaan alat sensor tersebut tidak semudah ketika menggunakan alat yang terkoneksi langsung ke ponsel yang dapat langsung memberikan peringatan jika terdapat gas metana.
Alat yang sudah ada tersebut kemudian dikembangkan sehingga bisa terhubung dengan ponsel untuk memberikan peringatan kepada pekerja tambang.
“Alat Sensor ini berbasis IoT yakni teknologi yang mampu menghubungkan beberapa objek benda dalam hal sensor, piranti chip dan elektronik memalui jaringan internet, jadi penggunaannya sangat tergantung ada tidaknya jaringan internet,” katanya.
Untuk mengatasi keterbatasan internet di dalam lobang tambang batu bara, solusi yang dilakukan adalah dengan memasukkan kabel LAN ke dalam lobang tambang. (*)