Agar pengetahuan kamu tentang hidup rukun lebih mendalam, cobalah mengerjakan latihan berikut ini.
1. Apakah yang dimaksud dengan kerukunan hidup?
Jawaban:
Kerukunan hidup adalah suatu perilaku yang mencerminkan adanya saling pengertian agar tercipta perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan dalam kehidupan
2. Bagaimana ciri-ciri keluarga yang hidup rukun?
Jawaban:
Berikut ini beberapa ciri-ciri keluarga yang hidup rukun.
– Membina hubungan baik antaranggota keluarga.
– Saling menghormati.
– Saling menghargai.
– Saling menyayangi.
3. Sebutkan manfaat hidup rukun?
Jawaban:
Beberapa Manfaat hidup rukun. antara lain sebagai berikut
– Tidak adanya pertengkaran.
– Hidup dalam keluarga menjadi harmonis.
– Hidup menjadi aman.
– Hidup menjadi tenteram dan damai.
– Memperkokoh persatuan dan kesatuan
4. Sebutkan akibat yang terjadi jika tidak tercipta kerukunan hidup bermasyarakat?
Jawaban:
Berikut ini beberapa akibat yang terjadi bila tidak terjadi kerukunan hidup bermasyarakat.
– Mudah terjadi pertengkaran atau perselisihan.
– Kehidupan menjadi tidak tenteram.
– Timbul sikap saling curiga antar warga masyarakat
– Mudah terkena hasutan orang lain.
– Terjadi perpecahan karena tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan.
Edo, Siti, Lani, Dayu, dan Beni memperhatikan ayah Edo yang sedang memberi nasihat. Pada intinya kerukunan harus tetap dijaga meski terdapat banyak perbedaan, baik itu perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Ketika disinggung masalah budaya, Edo teringat tentang tugas sekolah, yaitu membuat kain batik jumputan. Batik merupakan salah satu karya seni tekstil Indonesia.
Ayo Membaca
Mengenal Batik Indonesia
Batik di tanah air dibedakan menjadi dua, yaitu batik klasik (batik Surakarta dan Yogyakarta) dan batik pesisir. Motif batik klasik dianggap masih asli atau belum terpengaruh budaya asing. Lain dengan batik pesisir yang telah banyak terpengaruh budaya asing.
Keunikan batik klasik, yaitu motifnya lebih condong pada motif-motif geometris, pewarnaan yang kalem serta lebih condong pada warna-warna gelap seperti cokelat, hitam, biru tua, dan merah marun. Keunikan yang lain, yaitu adanya makna simbolis yang terkandung dalam motif hias batik klasik.
Makna simbolis itu kebanyakan berupa doa atau harapan yang baik-baik terhadap pemakainya. Sebagai contoh, motif grompol pada batik Yogyakarta. Motif ini digunakan oleh mempelai pengantin saat upacara pernikahan.
Motif grompol berarti berkumpul atau bersatu. Adapun kandungan makna motif ini, yaitu doa/ harapan agar rejeki, keselamatan, kesejahteraan, dan segala yang baikbaik berkumpul untuk mempelai berdua. Motif dengan kandungan makna serupa, terdapat pada motif sidomukti dari Surakarta.