– Di daerah Makale turun hujan yang sangat deras sehingga benih-benih tumbuh dan bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun.
– Makale memetik sekuntum bunga merah kemudian menempelkanya di dalam buku.
– Bu Mala membuka buku tulis merah Makale yang hanya berisi satu halaman dan hanya satu bunga di dalamnya.
– Bunga terebut merupakan paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
2. Tuliskan urutan-urutan peristiwa pada cerita.
Jawaban:
– Suatu hari, Bu Mala memberikan sebuah buku tulis pada para siswanya.
– Bu Mala membebaskan para siswa menulis informasi apapun dalam buku tersebut.
– Nola ingin menulis catatan harian, sementara Wendi mau menggambar wajah orang yang ditemuinya. Tapi Makale ingin membuat herbarium.
– Bu Mala heran mendengar niat Makale dan menanyakan pemahamannya tentang herbarium
– Makale tahu perihal herbarium dari seorang pelancong yang pernah menunjukkan buku herbariumnya yang begitu indah pada Makale.
– Bu Mala memberitahu bahwa pembuatan herbarium membutuhkan banyak daun.
– Makale menyatakan bahwa bunga juga bisa digunakan.
– Bu Mala bertanya rencana sumber daun atau bunga untuk herbarium tersebut.
– Makale memandang ke luar jendela dan berkata bahwa ia akan mendapatkannya.
– Beberapa waktu berlalu dan buku para siswa mulai terisi, tapi buku Makale belum.
– Suatu hari, hujan deras turun di desa tempat tinggal Makale.
– Benih tumbuhan yang tersiram hujan akhirnya tumbuh.
– Berbagai bunga dan tanaman tumbuh hingga membentuk sepetak kebun.
– Makale dengan riang memetik sekuntum bunga merah dan menempelkannya di bukunya.
– Makale berkata pada Bu Mala bahwa herbariumnya telah selesai.
– Bu Mala membuka herbarium Makale yang hanya berisi satu bunga, tapi sangat berharga karena hanya mekar sehari dalam setahun.
3. Tulislah kembali cerita tersebut dengan bahasamu sendiri. Tuliskan dengan ejaan yang benar.
Jawaban:
Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan sehingga tidak banyak tumbuhan. Suatu hari Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis.Nola ingin menulis catatan harian, Wendi ingin menggambar wajah setiap orang yang ditemui, dan Makale ingin membuat herbarium.
Bu Mala heran mendengar makale ingin membuat herbarium. Ternyata makale ingin membuat herbarium karena seorang pelancong menunjukkan buku herbariumnya yang sangat indah.
Bu Mala memberitahu Makale bahwa untuk membuat herbarium membutuhkan banyak daun. Makale tahu bahwa untuk membuat herbarium membutuhkan daun atau bunga.
Teman-teman Makale menanyakan di mana tempat makale mendapatkan bunga. Makale yakin akan mendapatkan bunga walaupun daerahnya jarang ada tumbuhan.