HALO BELAJAR – Kunci jawaban berikut merupakan materi Kegiatan 1 yang terdapat pada halaman 200, 201, dan 202.
Materi dan pembahasan yang diambil berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 5 SD/MI.
Kunci jawaban berikut merujuk pada Literasi, Tema 6 Panas dan Perpindahannya. Sementara itu, materi yang dibahas berupa ‘Putri Alor’.
Kunci jawaban ini dapat digunakan oleh adik-adik Kelas 5 SD/MI sebagai pedoman dalam mempelajari Kegiatan 1. Oleh karena itu, simaklah dengan saksama!
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 203 204 205, Literasi: Kegiatan 2, Pahlawan Buku
Baca juga:Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 191 192 193 194 197 198, Subtema 3 Pembelajaran 6
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 200 201 202
Putri Alor
Karya: Tantri Novianti
Pada suatu malam, sang putri bersedih hati. Dia menutup telinganya dari suara jangkrik dan kunang-kunang yang bersenda gurau. Putri menutup mata sehingga ia tak melihat bintang dan bulan yang bersinar. Di pesisir pantai Pulau Alor, NTT, ia hanya termenung dalam pejamnya.
Seorang nelayan yang melihat keadaan putri merasa khawatir. “Wahai Putri, apakah gerangan yang membuatmu muram malam ini?”
Putri membuka matanya pelan-pelan. Matanya berkaca-kaca. “Kau tahu apa hal yang paling menyedihkan di dunia ini? Seumur hidupku, Ibunda Ratu tak pernah memarahiku. Tapi, hari ini dia melakukannya kepadaku. Aku begitu sedih.”
“Apa yang menyebabkan sang Ratu marah kepadamu?” Putri menceritakan keluh kesahnya, “Tinggal di Alor adalah suatu kenikmatan bagiku. Air laut yang jernih, pasir yang putih, biota laut yang beragam, ditambah bukit dan pegunungan terjal yang menambah pesona, serta keramahan seluruh rakyatku. Kau pun tahu betapa bahagianya aku dikelilingi tanah sebelah Timur Flores ini. Tetapi, Ibunda Ratu yang sedang sakit malah memarahiku. Menurut Ibunda Ratu, aku terlampau senang bermain dan lupa kewajibanku sebagai Putri di tanah ini.”
Putri menghela napas sejenak. “Aku mencintai Alor, itulah sebabnya aku gemar berkeliling. Ibunda Ratu berpikir, aku hanya sedang main-main, padahal aku memperhatikan setiap sudut tempat ini dan memastikan tiada celah sedikit pun yang menjadikan pulau rusak.”
Putri merapikan kain tenunan khas Alor, kawate, yang terjuntai di tubuhnya. Sambil mengusap air matanya, ia menyimak nasihat nelayan muda itu.
“Jika berkenan engkau mendengarkanku, kembalilah ke istana dan temui Sang Ratu. Katakan padanya bahwa penyu hijau masih meletakkan telurtelurnya di dalam pasir Alor yang putih dan memesona. Kabarkan tentang terumbu karang dan ikan laut yang masih bernapas bebas dalam birunya Alor. Ceritakan pula mengenai bukit yang hijau dan pegunungan terjal nan indah. Sampaikan juga salamku untuk Ratu, ceritakan aku nelayan yang masih dapat bertahan hidup di tanah ini. Kami juga akan menjaga tempat ini sebagaimana engkau menjaganya dengan penuh sukacita.”