Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 161 dan 162, Aku Cinta Membaca: Kakakku Dokter di Pedalaman

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 140 dan 141, Aku Cinta Membaca: Kakakku Dokter di Pedalaman
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 140 dan 141, Aku Cinta Membaca: Kakakku Dokter di Pedalaman

HALO BELAJAR– Kunci jawaban berikut merupakan materi pertemuan 1 yang terdapat pada halaman 161 dan 162.

Materi dan pembahasan yang diambil berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 4 SD/MI.

Kunci jawaban berikut merujuk pada Aku Cinta Membaca, Tema 6 Cita-Citaku. Sementara itu, materi yang dibahas berupa ‘Kakakku Dokter di Pedalaman’.

Bacaan Lainnya

Kunci jawaban ini dapat digunakan oleh adik-adik Kelas 4 SD/MI sebagai pedoman dalam mempelajari pertemuan 1. Oleh karena itu, simaklah dengan saksama!

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 163 164 165, Aku Cinta Membaca: Kebaikan Hati Pohon Jati
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 153 dan 154, Subtema 3 Pembelajaran 6

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 161 dan 162

Kakakku Dokter di Pedalaman
Penulis: Diy Ara

Di sebuah rumah di Semarang, Rara sudah duduk di dekat telepon rumah sejak pulang sekolah. Beberapa kali, ia menatap telepon, lalu berbisik, “Kak Dilan, Rara kangen.” Sayangnya, telepon itu tetap tidak berdering. Rara menjadi kesal.

“Andai Rara punya kakak seperti kakaknya Sena. Seorang polisi hebat yang selalu mengantar Sena ke sekolah.”

“Kak Dilan dokter yang hebat, lho!” seru Mama.

“Dokter hebat harusnya ada di rumah sakit. Tidak di hutan seperti Kak Dilan,” protes Rara. “Kak Dilan malahan tidak punya waktu, sudah sebulan Kak Dilan tidak menelepon.”

Mama mengusap rambut panjang Rara. “Kak Dilan pasti kangen Rara. Tetapi, Kak Dilan kan sekarang tinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tepatnya di Distrik Weime. Itu daerah pedalaman, tidak ada listrik, sinyal, wartel, dan fasilitas lainnya. Jadi, kalau mau menelepon kita, Kak Dilan harus pergi ke kota dulu.”

Tiba-tiba telepon berdering. Rara lekas mengangkat telepon itu. Suara Kak Dilan menyapa. Rara berteriak girang.

“Kak Dilan harus pulang! Kalau tidak, Rara tidak mau ngomong sama Kakak lagi!”

“Rara jangan ngambek, dong! Kak Dilan kangen sekali suara imut Rara,” bujuk Kak Dilan di sambungan telepon. “Kakak mau cerita. Hari ini, Kakak senang sekali, akhirnya Bonai tersenyum.”

“Siapa itu Bonai?” tanya Rara penasaran.

“Bonai itu salah satu pasien Kakak. Dia terkena malaria. Syukurlah, sekarang ia sudah sembuh. Tempat yang Kakak tinggali ini banyak sekali penduduk yang meninggal karena malaria. Soalnya, jarak dari sini ke rumah sakit sangat jauh. Jadi, mereka telat ditangani,” cerita Kak Dilan.

“Kasihan sekali. Berarti Kakak harus jaga kesehatan. Kalau Kak Dilan sakit, nanti siapa yang mengobati mereka?”

Pos terkait