Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 142 dan 143, Aku Cinta Membaca: Idolaku, Pahlawanku

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 142 dan 143, Aku Cinta Membaca: Idolaku, Pahlawanku
Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 142 dan 143, Aku Cinta Membaca: Idolaku, Pahlawanku

HALO BELAJAR– Kunci jawaban berikut membahas tentang Pertemuan 2, Aku Cinta Membaca, Tema 5, untuk Kelas 4 SD/MI. Nah, adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai pedoman dalam mempelajari pelajaran 2 yang terdapat pada halaman 142 dan 143.

Kunci jawaban ini merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 4 SD/MI. Tema 5 Pahlawanku. Materi untuk pertemuan 2 ini meliputi ‘Idolaku, Pahlawanku’.

Kunci jawaban berikut juga dapat berguna untuk membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Bacaan Lainnya

Nah, simaklah Kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 4 Halaman 142 dan 143. Aku Cinta Membaca: ‘Idolaku, Pahlawanku’ berikut ini dengan saksama!

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 144, Aku Cinta Membaca: Pahlawan Tak Terduga
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 140 dan 141, Aku Cinta Membaca: Kakek, Pahlawanku

Aku Cinta Membaca

Idolaku, Pahlawanku

Sore ini aku termangu di teras rumah. Aku menyaksikan teman-teman bermain sepeda dengan riang. Mereka berputar mengelilingi lapangan di depan rumahku. Aku ingin seperti mereka. Aku ingin bisa mengendarai sepeda. Aku ingin bisa ikut pawai sepeda hias minggu depan. Tetapi aku belum bisa mengendarai sepeda! Ayah selalu pulang di malam hari. Tidak ada yang mengajariku naik sepeda. Aku tidak mungkin minta teman-teman mengajariku. Aku malu!

Aku masih termangu ketika kulihat pagar depan terbuka. Abang pulang! Abangku sekolah di SMA kabupaten, kelas 10. Umurnya enam tahun di atasku. Abang hanya pulang pada akhir pekan. Pada hari sekolah, ia tinggal dengan paman, yang rumahnya dekat dengan SMA kabupaten.

Abang duduk di sebelahku. Ia menanyakan kabarku. Aku langsung bercerita tentang keinginanku. Aku bercerita bahwa aku iri dengan teman-teman yang bersepeda di depan rumah.

Abang langsung menggandeng tanganku. Ia mengajakku mengambil sepeda di belakang rumah. Diperiksanya ban sepeda. Agak kempis karena jarang dipakai. Abang meminjam pompa sepeda kepada tetangga sebelah rumah. Aku hanya memperhatikan Abang. Apa yang akan dilakukannya?

Setelah memompa ban sepeda, Abang membawa sepeda ke luar rumah. Ia memanggilku. “Ayo, belajar naik sepeda dengan Abang!” begitu katanya. Aku pun tersenyum riang. Oh..iya..! Abang ‘kan pandai bersepeda. Ia malah pernah menjadi pemenang lomba balap sepeda di kabupaten. Aku lupa, Abang sudah cukup besar. Ia bisa mengajariku bersepeda. Aku tidak usah menunggu ayah punya waktu pada akhir pekan untuk mengajarku.

Sore itu Abang membimbingku dengan sabar. Dipegangnya sepeda dari belakang. Diajarnya aku mengayuh dengan benar. Beberapa kali aku jatuh, tetapi aku tidak menyerah. Abang terus memberiku semangat. Langit mulai jingga, matahari hampir terbenam. Aku sudah mulai lancar bersepeda! Abang hanya mengikutiku dari belakang. Sepeda tidak perlu dipegangnya lagi. Aku senang sekali. Kalau aku rajin bersepeda setiap sore, minggu depan pasti aku sudah bisa ikut pawai sepeda hias.

Pos terkait