Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 136 dan 137, Aku Cinta Membaca: Bunga Cantik di Taman Kota

Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 136 dan 137, Aku Cinta Membaca: Bunga Cantik di Taman Kota
Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 136 dan 137, Aku Cinta Membaca: Bunga Cantik di Taman Kota

HALO BELAJAR – Kunci jawaban berikut membahas tentang Pembelajaran 2, Aku Cinta Membaca:, Tema 3, untuk Kelas 4 SD/MI. Nah, adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai pedoman dalam mempelajari pelajaran 2 yang terdapat pada halaman 136 sampai 137.

Kunci jawaban ini merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 4 SD/MI. Tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup. Materi untuk pembelajaran 2 ini meliputi ‘Bunga Cantik di Taman Kota’.

Kunci jawaban berikut juga dapat berguna untuk membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Bacaan Lainnya

Nah, simaklah Kunci Jawaban Buku Tema 3 Kelas 4 Halaman 136 dan 137. Aku Cinta Membaca: Bunga Cantik di Taman Kota berikut ini dengan saksama!

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 138 dan 139, Aku Cinta Membaca: Kiki dan Lala, Kelinci Tersayang
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 134 dan 135, Aku Cinta Membaca: Biarkan Si Cuwit Terbang Bebas

Bunga Cantik di Taman Kota

Di akhir tahun ajaran, siswa kelas empat selalu mengadakan piknik bersama di taman dekat sekolah. Anak-anak selalu bersemangat menyambut piknik bersama. Begitu pun Tara dan teman-teman sekelasnya. Kemarin, mereka sudah membagi jenis makanan dan minuman untuk dibawa oleh tiap anak. Makanan apa pun terasa nikmat ketika disantap bersama-sama di alam terbuka.

Sungguh beruntung, di dekat sekolah memang ada taman kota yang cukup luas. Berbagai bunga ada di sana. Aneka rupa, aneka warna, semerbak pula wanginya. Oleh karenanya, selalu tampak kupu-kupu beraneka warna yang hinggap dari satu mahkota bunga ke mahkota bunga yang lain. Siapa yang tidak senang piknik di antara bunga dan kupu-kupu?

Usai menikmati makanan, Lasti, Kira dan Tara berjalan-jalan ke ujung Utara taman kota. Sambil berbincang-bincang mereka menikmati indahnya aneka bunga di sudut taman itu. Tiba-tiba mereka melihat sekelompok anak perempuan, kira-kira seusia dengan mereka. Kelompok anak tersebut terlihat bercanda-canda sambil berjalan ke arah rumpun bunga bermahkota ungu. Lalu, salah seorang dari mereka memetik sekuntum bunga ungu, mencium wanginya, lalu membuangnya ke tanah!

Kemudian mereka melanjutkan berjalan ke rumpun bunga lain, memetik sekuntum, mencium wanginya, lalu membuangnya lagi ke tanah. Mereka terus melakukannya bergantian dari satu rumpun ke rumpun lain. Wah, tidak bisa dibiarkan. Lasti, Kira, dan Tara sepakat untuk menegur anak-anak perempuan itu.

Setelah mengajak berkenalan, Tara memberanikan diri untuk menegur dengan halus. Ia mengingatkan, bunga yang cantik perlu dibiarkan untuk terus hidup di tempatnya. Boleh dinikmati rupanya, silakan dinikmati wanginya, namun tidak perlu dipetik jika tidak dibutuhkan. Apalagi lalu dibuang! Kasihan sekali! Bunga itu akan kehilangan kesempatan untuk terus berkembang biak. Bunga itu kehilangan kesempatan untuk membentuk rumpun bunga yang semakin lebat. Bukankah wanginya tetap bisa dinikmati tanpa perlu dipetik? Bukankah akan selalu indah bila bunga tetap di tangkainya? Kira dan Lasti juga sesekali menambahkan. Teguran yang serius namun tetap bersahabat.

Pos terkait