Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 6 SD Halaman 159 160, Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 159 160, Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 159 160, Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon

HALO BELAJAR – Nah adik-adik, berikut disajikan kunci jawaban untuk pembelajaran 2, subtema 4, tema 1, khususnya bagi adik-adik kelas 6 SD/MI.

Pembahasan kunci jawaban ini berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018, Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup, Subtema 4 Aku Cinta Membaca.

Untuk pembelajarannya yaitu Pembelajaran 2 yang mulai dari halaman 159 sampai 160.

Bacaan Lainnya

Kunci jawaban ini diharapkan dapat membantu adik-adik dalam mempelajari Tema 1. Bagi orang tua dan guru juga berguna untuk mengoreksi jawaban siswa.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 161 162, Aku Cinta Membaca, ASEAN Menjawab Kebutuhan Hidup Bertetangga

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 157 158, Aku Cinta Membaca, Kisah Merak dan Gagak Putih

Asal Mula Asap Gunung Canlaon
Legenda dari Filipina

Dahulu kala, sebelum bangsa Spanyol mendatangi Pulau Negros, Filipina, tanah di sekitar Gunung Canlaon luar biasa subur. Perkebunan tembakau yang hijau membentang luas di kaki gunung yang indah itu. Masyarakat di sana hidup rukun dan bahagia. Mereka juga hidup berkecukupan karena tanah yang subur menyediakan semuanya bagi mereka. Ternak dapat tumbuh besar dan sehat, sayur-mayur pun tumbuh subur. Tembakau menjadi sumber penghidupan utama mereka. Hasilnya melimpah sehingga tiap keluarga hidup berkecukupan.

Tanaman tembakau nan subur di sekitar gunung memang ditanam dan dirawat oleh masyarakat. Namun, sesungguhnya bukan usaha mereka yang membuat hasil panen selalu melimpah. Nun jauh di atas gunung, hidup seorang kakek tua bernama Horisaboqued. Ia adalah seorang kakek sakti yang bijak dan baik hati. Tubuhnya kurus kecil, dengan rambut putih panjang menjuntai. Ia tinggal bersama pasukan liliput yang melayaninya. Para liliput inilah yang dimintanya menjaga, merawat, memberi pupuk, serta menyiram seluruh perkebunan di kaki gunung.

Ketika menampakkan diri di hadapan masyarakat, biasanya ia menunjukkan wujud sebagai petani sederhana yang berpakaian serba hitam dan bercaping. Dengan pipa kayunya, ia turun gunung menyapa warga. Mereka segan pada kekek Harisaboqued karena kekuatan gaibnya. Tak ada seorang pun yang berani menentang perintah Kakek Horisaboqued.

Suatu hari, Kakek Horisaboqued turun dari gunung dan bertitah. “Wahai wargaku, aku akan pergi lama. Aku tidak berada di sekitar kalian, namun kalian tak perlu khawatir. Tanaman tembakau akan tetap tumbuh subur dan hidup kalian akan senantiasa makmur, asalkan kalian mengikuti permintaanku. Jangan ada satu pun di antara kalian menanam tembakau melewati garis batas yang kutentukan. Garis itu mengelilingi puncak gunung. Wilayah itu harus selalu bersih dari tanaman karena aku nanti akan kembali ke sana. Apabila permintaan ini tidak kalian penuhi, aku akan mengambil semua tembakau dan tidak akan membiarkan satu batang tanaman pun tumbuh di sekitar gunung sampai aku habis mengepulkan asap dari semua tembakau yang aku ambil”, kata Horisaboqued.

Pos terkait