HALOBELAJAR.ID – Beredar informasi di kalangan media massa yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir, menurut pernyataan WHO (World Health Organization) sejak 6 Mei 2023.
Padahal, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar karena adanya interpretasi yang cendrung berlebihan.
Terkait faktanya yaitu pandemi Covid-19 belum berakhir, hanya statusnya saja yang beda.
WHO hanya mencabut level emergensi dari pandemi itu sendiri, sedangkan pandeminya belum usai.
Virusnya masih ada, tapi bukan menjadi emergensi global lagi. Hal tersebut kemudian dikonfirmasi oleh kantor berita AP di Twitter.
Dalam postingannya, The Associated Press (AP) melampirkan video pernyataan dari Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku direktur WHO dibawah ini.
“Saya menyatakan status COVID-19 sebagai keadaan darurat kesehatan global selesai. Namun, bukan berarti COVID-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global.”
Maka dari itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan terus menjaga protokol kesehatan.
Selain karena pertambahan pasien dari penyakit lain masih ada, status swab yang menghasilkan positif Covid-19 juga tetap menghantui warga.
Salah satunya, kesaksian salah seorang netizen Twitter pada akun @Kecawbgtyahhh yang baru melakukan perjalanan luar Kota dan mendapati badannya dalam keadaan kurang fit. Ia kemudian, segera melakukan konsul online pada portal Halodoc terkait gejala yang diderita.
Diagnosa tersebut, menjelaskan bahwa pasien @Kecawbgtyahhh kemungkinan terkena rhinovirus yaitu berupa jenis penyakit ispa, flu & commond cold. Kemungkinan lainnya yaitu terkonfirmasi positif Covid-19, maka dari itu, ia diminta untuk tes swab.
Demikian cek fakta terkait pandemi Covid-19 yang ternyata belum berakhir menurut WHO, karena hanya status daruratnya saja yang dicabut. Masyarakat diharap tetap waspada. (*)