2. Supply Chain Manajement
Supply Chain Manajement berhubungan dengan segala kegiatan produksi, pengemasan hingga promosi terkait. Dimana, terjadi koordinasi antara sumber daya manusia dengan aktivitas manajemen untuk mendatangkan pelanggan.
Contohnya pada ketersediaan bahan baku, anggap saja bisnismu adalah kedai kopi. Maka, kamu butuh suplier berupa orang yang menanam biji kopi, kalau bisa, jangan cuma punya 1 suplier ya agar ada cadangan jika yang pertama berhalangan.
3. Inventory Management
Selain memperhatikan bahan baku dari para suplier, ada metode Inventory Management yang menentukan segala pencatatan berupa tanggal masuk atau pun informasi terkait kadaluarsa.
Metode kerjanya juga mencakup pada pemesanan, penyimpanan, penggunaan dan penjualan inventaris perusahaan. Termasuk juga pengelolaan bahan baku, komponen hingga produk jadi, serta pergudangan dan pengolahan barang-barang tersebut.
Dapat disimpulkan sebagai saran ketiga yaitu selain kamu harus menguasai digital marketing untuk meraih target pasar, keberadaan bahan baku dari suplier juga penting. Apalagi pengelolaan bahan baku tersebut.
4. Rasa Harus Enak dan Konsisten
Setelah memperhatikan beberapa poin di atas, ada metode lain yang harus kamu perhatian yaitu berupa rasa produk harus enak dan konsisten. Seperti yang dikatakan tadi, bahwa membuat sajian enak itu gampang.
Anggap saja kamu berhasil membuat kedai kopi pada 1 gerai dengan rasa enak, kemudian akan diikuti oleh target pasar dan beberapa suplier hingga inventori yang handal. (DANA Kaget hari ini)
Nah, ketika membuka gerai lain dan melebarkan bisnismu, apakah yakin bahwa rasanya tetap enak? Akan ada masalah terkait kesulitan pada bahan dan supplier yang bisa beda rasa. Mencari konsistensi itu yang penting.
Simpel saja pada metode orang yang masak, takaran bumbu dan mesin yang digunakan serta keberadaan cuaca hingga mesin penyimpanan. Namanya juga bahan makanan, tentu tidak selalu fresh digunakan. Akan selalu ada yang busuk atau bahkan, kadaluarsa.